Pages

Minggu, 20 Oktober 2013

Bhs. Indonesia (Tulisan Softskill)

DKI Lakukan Groundbreaking MRT 10 Oktober

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan konstruksi sarana transportasi massal atau Mass Rapid Transit (MRT) pada Kamis, 10 Oktober 2013.

Rencananya, kegiatan groundbreaking tersebut akan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Dukuh Atas, sisi barat Jalan Thamrin atau tepatnya di Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat.

"Groundbreaking akan dilaksanakan tanggal 10 Oktober 2013. Lokasi groundbreaking itu nantinya jugaa akan menjadi lokasi Stasiun MRT Dukuh Atas. Kegiatan yang akan dilakukan pertama kali adalah pekerjaan sipil yang bernama slope protection," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Menurut Dono, slope protection itu dilakukan untuk memperkuat dinding tanah supaya proses pekerjaan sipil yang dilakukan memiliki penyanggah yang kuat, sehingga tanah atau jalan yang ada diatasnya tetap kuat, tidak bergeser atau longsor saat berlangsungnya penggalian.

"Meskipun slope protection ini merupakan tahap pekerjaan yang masih sederhana, hal ini sangat penting dan diperlukan, khususnya pada saat pekerjaan penggalian stasiun nanti," ujar Dono.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap memulai pembangunan konstruksi sarana transportasi masal tersebut di ibukota.

"Pemprov DKI siap melakukan groundbreaking, memulai pembangunan konstruksi MRT di Jakarta. Pesan saya, yaitu agar MRT ini dibangun, dikerjakan dan diselesaikan secepat-cepatnya," tutur Jokowi.

Jokowi mengungkapkan konsekuensi selama pembangunan MRT adalah kemacetan arus lalu lintas yang akan semakin parah. "Konsekuensinya ya pasti kemacetan akan bertambah parah. Tapi, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI untuk mengatur lalu lintas dan juga Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk pengaturan lalu lintas selama masa pengerjaan konstruksi MRT," ungkap Jokowi.

Nilai proyek MRT mencapai 1,5 miliardolar AS atau setara dengan Rp15 triliun. Masa pengerjaan konstruksi dimulai pada Oktober 2013 dan diperkirakan akan rampung pada Desember 2017, sehingga awal 2018 sudah dapat beroperasi.

Pekerjaan proyek MRT Jakarta dilakukan dalam delapan paket, yaitu tiga paket Konstruksi Layang (surface section), tiga paket Konstruksi Bawah Tanah (Underground) serta dua paket Railway System and Trackwork dan Rolling Stock (kereta).

Untuk paket Konstruksi Bawah Tanah, seluruh proses sudah selesai dan kontraktornya telah siap untuk segera melakukan proses konstruksi yang akan dimulai pada Oktober 2013. Sedangkan, untuk paket Konstruksi Layang, proses tender telah selesai dan saat ini sedang proses kontrak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar