Pages

Selasa, 02 Oktober 2012

Teori Organisasi Umum

Teori Organisasi Umum

Pengalaman Organisasi
OSIS

Ketika saya beserta anggota-anggota osis lain diberikan tugas untuk mengatur MOS(masa orientasi siswa) untuk para siswa-siswi baru kami para anggota berkumpul untuk merapatkan tugas dan apa saja acara yang akan diadakan nantinya.

Dalam rapat tersebut,kami menetapkan bahwa MOS akan dilakukan selama seminggu. dimana tiga hari pertama akan dilakukan di sekolah dan tiga hari terakhir kami memutuskan untuk mengadakan nya didaerah Cibubur untuk berkemah.

Pada hari pertama seperti biasa kami memberitahu apa saja yg harus dibawa oleh para siswa siswi untuk keesokan harinya dan saya bersama seorang teman saya ditugaskan untuk memimpin dan mengatur salah satu kelas yang mana nantinya akan menjadi tanggung jawab saya dan teman saya. Singkat cerita 3 hari pertama selesai dengan kegiatan -kegiatan yang telah di rapatkan oleh para anggota.
Dan pada hari keempat kami berangkat ke Cibubur sesuai rencana, para siswa-siswi sudah kami cek barang bawaannya untuk memastikan membawa sesuai apa yg saya minta.seperti bahan makanan, senter, dan peralatan-peralatan yang akan digunakan nantinya. kepala sekolah, guru pembimbing dan beberapa gurupun ikut.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya bis kami pun sampai. Saya beserta anggota-anggota lain yang diberi tugas untuk mengatur masing-masing kelas yang kami pegang untuk mendirikan tenda. Setelah semua tenda telah didirikan saya memerintahkan untuk kelas yang saya pegang segera berbaris ditengah lapangan. Kami melakukan upacara sejenak dan berdo'a agar acara ini dapat berjalan dengan lancar.

Kemudian ketika upacara selesai kami membiarkan para peserta MOS untuk beristirahat dan kami para anggota mengumpulkan bahan makanan yang kami suruh untuk dibawa oleh para peserta yang nantinya akan dibagikan. Dikarenakan ada beberapa peserta ada yang lupa membawa apa yang telah kami perintahkan dan bagi peserta yang tidak membawa atau kurang komplit dalam barang bawaannya kami hukum. Hukuman yang kami berikan relatif ringan hanya PUSH UP 20X. Disini kami menekankan tentang sebuah rasa kebersamaan, rasa kepedulian, dan rasa kemandirian.

Waktu makan siangpun datang dan kami perintahkan para peserta berbaris melingkar sesuai kelas mereka yang telah ditetapkan dan kami membagikan paket makanan yang telah disiapkan oleh anggota OSIS untuk para peserta,guru dan para anggota.
Pada waktu makan kami hanya memberi sebotol air minum berukuran 1 stengah liter untuk masing-masing kelas. Disini kami menekankan rasa kebersamaan dan berbagi tanpa mementingkan kepentingan sendiri. dan air ini harus dapat dibagikan sama rata ke masing-masing peserta dalam satu kelas.

Pada hari pertama kami hanya membariskan para peserta dan memeriksa perlengkapan apa yang mereka bawa.dan memberi hukuman-hukuman bagi para peserta yang tidak displin.
Kami mendandani mereka sudah seperti "badut", mereka memakai topi bola, gantungan dot yang harus mereka emut dan tidak boleh lepas sampai diperintahkan, papan nama dengan nama-nama lucu yg dibuat para peserta dari karton yang dibentuk hati dengan hiasan berbagai macam permen di sekelilingnya hingga penuh beserta foto mereka.

Tiba-tiba hujan deras turun dan kami para anggota pria disuruh oleh guru pembimbing untuk menggali parit di sekeliling tenda peserta agar mereka tidak kebasahan dan sakit. Kami hujan-hujanan sambil menggali parit, pada waktu itu saya melihat beberapa pemandangan yang cukup lucu. ada salah satu tenda yang sedikit terbuka yang mana didalamnya ada seorang peserta pria yang sedang di kerokin oleh peserta lain. Pemandangan itu lucu sekali sehingga para guru,peserta dan para anggota tertawa keras secara bersamaan...

Esok paginya pukul 04:30 kami memaksa para siswa untuk bangun untuk sholat berjamaah, dan kemudian berolah raga,kami memerintahkan mereka untuk berkumpul dan bersiap-siap dalam tenggat waktu tertentu. Kami mengajak mereka senam pagi dan berlari.

Waktu malam pun tiba, lalu kami adakan acara “jerit malam” pada pukul 12:30 malam. Disitu kami mendapat gangguan dari alumni dan anggota osis lama. sempat terjadi pertengkaran anggota dan alumni yang disebabkan alumni terlalu menekan peserta dengan cara dibentak, dihukum dengan berbagai macam cara yang benar-benar membuat peserta mencapai batas kemampuan. Mungkin bagi angkatan saya seperti itu sudah biasa, tetapi bagi para peserta baru sudah dilarang karena cara tersebut terlalu keras. dan mereka melakukan hal tersebut ketika peserta tidak sedang dalam pengawasan kami.

Disaat itu terjadi keributan, antara guru pembimbing dan para ulumni yang mana para alumni merasa memiliki wewenang. Sempat ter jadi cekcok mulut bahkan hampir terjadi perkelahian pada saat itu dan pada akhirnya dapat diselesaikan oleh guru pembimbing. Para anggota beserta alumni pun akhirnya berdamai


Acara sempat terganggu selama 1jam, dan kami melanjutkan acara “jerit malam” tersebut. Kami memberi berbagai macam tugas untuk perkelompok, seperti memecahkan teka teki, mencari arah jalan menuju pos penjagaan kami. dan mereka kami buat berjalan sejauh mungkin dengan barang bawaan mereka yang berat.

Pada pagi harinya, acara makan kami lakukan hal yang sama dengan hari sebelumnya namun dengan beberapa acara tambahan, seperti mencari kayu bakar dan tugas kelompok untuk memecahkan tantangan yang telah kami berikan. Ketika malam tiba kami perintahkan peserta menumpuk kayu kering yang sudah dikumpulkan di tengah lapangan untuk api unggun.
Kemudian menyuruh mereka mengelilingi api unggun tersebut. kami mengadakan acara seni yang mana per kelompok harus menunjukkan keahlian mereka. Ada yang membacakan puisi dan anggota lain yang menjadi gerak tubuhnya, ada yang melakukan atraksi yang cukup berbahaya seperti menyemburkan api dari mulut, bermain musik, dan juga drama.

Kami juga menyuruh mereka untuk memilih siapa kakak tergalak, terbaik, aktif dan kami juga menyuruh mereka untuk membuat surat cinta untuk peserta dan para anggota osis yang mereka suka. Malam terkahir ini akan menjadi kenangan yang cukup indah untuk para peserta, guru, anggota OSIS dan terutama bagi saya sendiri. Pada keesokan paginya kami pun pulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar