Teori Organisasi Umum
Pengalaman
Organisasi
OSIS
Ketika saya beserta anggota-anggota osis lain
diberikan tugas untuk mengatur MOS(masa orientasi siswa) untuk para siswa-siswi
baru kami para anggota berkumpul untuk merapatkan tugas dan apa saja acara yang
akan diadakan nantinya.
Dalam rapat tersebut,kami menetapkan bahwa MOS akan
dilakukan selama seminggu. dimana tiga hari pertama akan dilakukan di sekolah
dan tiga hari terakhir kami memutuskan untuk mengadakan nya didaerah Cibubur
untuk berkemah.
Pada hari pertama seperti biasa kami memberitahu apa
saja yg harus dibawa oleh para siswa siswi untuk keesokan harinya dan saya
bersama seorang teman saya ditugaskan untuk memimpin dan mengatur salah satu
kelas yang mana nantinya akan menjadi tanggung jawab saya dan teman saya. Singkat cerita 3 hari pertama selesai dengan
kegiatan -kegiatan yang telah di rapatkan oleh para anggota.
Dan pada hari keempat kami berangkat ke Cibubur
sesuai rencana, para siswa-siswi sudah kami cek barang bawaannya untuk
memastikan membawa sesuai apa yg saya minta.seperti bahan makanan, senter, dan
peralatan-peralatan yang akan digunakan nantinya. kepala sekolah, guru
pembimbing dan beberapa gurupun ikut.
Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya bis kami pun
sampai. Saya beserta anggota-anggota lain yang diberi tugas untuk mengatur
masing-masing kelas yang kami pegang untuk mendirikan tenda. Setelah semua
tenda telah didirikan saya memerintahkan untuk kelas yang saya pegang segera
berbaris ditengah lapangan. Kami melakukan upacara sejenak dan berdo'a agar
acara ini dapat berjalan dengan lancar.
Kemudian ketika upacara selesai kami membiarkan para
peserta MOS untuk beristirahat dan kami para anggota mengumpulkan bahan makanan
yang kami suruh untuk dibawa oleh para peserta yang nantinya akan dibagikan. Dikarenakan
ada beberapa peserta ada yang lupa membawa apa yang telah kami perintahkan dan
bagi peserta yang tidak membawa atau kurang komplit dalam barang bawaannya kami
hukum. Hukuman yang kami berikan relatif ringan hanya PUSH UP 20X. Disini kami menekankan tentang sebuah rasa
kebersamaan, rasa kepedulian, dan rasa kemandirian.
Waktu makan siangpun datang dan kami perintahkan
para peserta berbaris melingkar sesuai kelas mereka yang telah ditetapkan dan
kami membagikan paket makanan yang telah disiapkan oleh anggota OSIS untuk para
peserta,guru dan para anggota.
Pada waktu makan kami hanya memberi sebotol air
minum berukuran 1 stengah liter untuk masing-masing kelas. Disini kami
menekankan rasa kebersamaan dan berbagi tanpa mementingkan kepentingan sendiri.
dan air ini harus dapat dibagikan sama rata ke masing-masing peserta dalam satu
kelas.
Pada hari pertama kami hanya membariskan para
peserta dan memeriksa perlengkapan apa yang mereka bawa.dan memberi
hukuman-hukuman bagi para peserta yang tidak displin.
Kami mendandani mereka sudah seperti "badut", mereka memakai topi bola, gantungan dot yang harus mereka emut dan tidak boleh lepas sampai diperintahkan, papan nama dengan nama-nama lucu yg dibuat para peserta dari karton yang dibentuk hati dengan hiasan berbagai macam permen di sekelilingnya hingga penuh beserta foto mereka.
Kami mendandani mereka sudah seperti "badut", mereka memakai topi bola, gantungan dot yang harus mereka emut dan tidak boleh lepas sampai diperintahkan, papan nama dengan nama-nama lucu yg dibuat para peserta dari karton yang dibentuk hati dengan hiasan berbagai macam permen di sekelilingnya hingga penuh beserta foto mereka.
Tiba-tiba hujan deras turun dan kami para anggota
pria disuruh oleh guru pembimbing untuk menggali parit di sekeliling tenda
peserta agar mereka tidak kebasahan dan sakit. Kami hujan-hujanan sambil menggali parit, pada
waktu itu saya melihat beberapa pemandangan yang cukup lucu. ada salah satu
tenda yang sedikit terbuka yang mana didalamnya ada seorang peserta pria yang
sedang di kerokin oleh peserta lain. Pemandangan itu lucu sekali sehingga para
guru,peserta dan para anggota tertawa keras secara bersamaan...
Esok paginya pukul 04:30 kami memaksa para siswa
untuk bangun untuk sholat berjamaah, dan kemudian berolah raga,kami
memerintahkan mereka untuk berkumpul dan bersiap-siap dalam tenggat waktu
tertentu. Kami mengajak mereka senam pagi dan berlari.
Waktu malam pun tiba, lalu kami adakan acara “jerit
malam” pada pukul 12:30 malam. Disitu kami mendapat gangguan dari alumni
dan anggota osis lama. sempat terjadi pertengkaran anggota dan alumni yang
disebabkan alumni terlalu menekan peserta dengan cara dibentak, dihukum dengan
berbagai macam cara yang benar-benar membuat peserta mencapai batas kemampuan.
Mungkin bagi angkatan saya seperti itu sudah biasa, tetapi bagi para peserta
baru sudah dilarang karena cara tersebut terlalu keras. dan mereka melakukan
hal tersebut ketika peserta tidak sedang dalam pengawasan kami.
Disaat itu terjadi keributan, antara guru pembimbing
dan para ulumni yang mana para alumni merasa memiliki wewenang. Sempat ter jadi cekcok mulut bahkan hampir terjadi
perkelahian pada saat itu dan pada akhirnya dapat diselesaikan oleh guru
pembimbing. Para anggota beserta alumni pun akhirnya berdamai
Acara sempat terganggu selama 1jam, dan kami
melanjutkan acara “jerit malam” tersebut. Kami memberi berbagai macam tugas
untuk perkelompok, seperti memecahkan teka teki, mencari arah jalan menuju pos
penjagaan kami. dan mereka kami buat berjalan sejauh mungkin dengan barang
bawaan mereka yang berat.
Pada pagi harinya, acara makan kami lakukan hal yang
sama dengan hari sebelumnya namun dengan beberapa acara tambahan, seperti
mencari kayu bakar dan tugas kelompok untuk memecahkan tantangan yang telah
kami berikan. Ketika malam tiba kami perintahkan
peserta menumpuk kayu kering yang sudah dikumpulkan di tengah lapangan untuk
api unggun.
Kemudian menyuruh mereka mengelilingi api unggun tersebut. kami mengadakan acara seni yang mana per kelompok harus menunjukkan keahlian mereka. Ada yang membacakan puisi dan anggota lain yang menjadi gerak tubuhnya, ada yang melakukan atraksi yang cukup berbahaya seperti menyemburkan api dari mulut, bermain musik, dan juga drama.
Kemudian menyuruh mereka mengelilingi api unggun tersebut. kami mengadakan acara seni yang mana per kelompok harus menunjukkan keahlian mereka. Ada yang membacakan puisi dan anggota lain yang menjadi gerak tubuhnya, ada yang melakukan atraksi yang cukup berbahaya seperti menyemburkan api dari mulut, bermain musik, dan juga drama.
Kami juga menyuruh mereka untuk memilih siapa kakak
tergalak, terbaik, aktif dan kami juga menyuruh mereka untuk membuat surat
cinta untuk peserta dan para anggota osis yang mereka suka. Malam terkahir ini akan menjadi kenangan yang cukup indah untuk
para peserta, guru, anggota OSIS dan terutama bagi saya sendiri. Pada keesokan paginya kami pun pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar